Berbagi ilmu dimedia sosial. Majelis Rasullulah SAW. Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Selasa, 09 Desember 2014
Senin, 24 November 2014
Amir Laray'Ba Muhibburrasul
Ada Seorang lelaki tuna Netra di kota Gresik
Jawa Timur, ia menyimpan cinta yg besar
terhadap Sayyidi, Al Habib Umar Bin Hafidz.ia
hanya seorang biasa yg mempunyai sedikit
keahlian dlm pijat memijat.
Jawa Timur, ia menyimpan cinta yg besar
terhadap Sayyidi, Al Habib Umar Bin Hafidz.ia
hanya seorang biasa yg mempunyai sedikit
keahlian dlm pijat memijat.
Kemarin, Jumat 21 november 2014, tepat
ketika Al Habib mengunjungi kota gresik,
lelaki tsb.turut hadir dan sangat mengharap
dpt mencium tangan suci Al Habib, Namun
apa daya, ramainya orang dan keterbatasanya
membuat harapan itu sulit terwujud.
Seusai ziarah bersama Al Habib Abu bakar
Bin Muhammad Assegaf yg terletak di mesjid jami.
lelaki tsb.
Bercerita dan meminta
bantuan kepada siapapun yg ditemuinya utk
mengantarnya bersalaman dgn Al Habib,
"Saya adalah pengangum Al Habib Umar bin Hafidz, sudah lama saya ingin mencium tangan beliau, bisakah anda membantu saya ?
"Pintanya pada salah seorang jama'ah
.Namun dgn judesnya pria tsb. Menjawab "kami yg
dapat melihat saja susah mencium tangan
beliau, apalagi org buta sprti anda'.
Betapa sedih hati lelaki tsb.namun hal itu
tidak meruntuhkan sedikitpun harapannya utk bersua dan mencium tangan Al Habib Umar.
Seusai ziaroh di Habib Abu bakar Bin
Muhammad Asseggaf, beliau beristirahat
dirumah salah seorang pecintanya di Gresik,
Al Habib merasa kurang enak badan dan
meminta salah seorang muridnya yg berasal
dari Indonesia utk dipanggilkan tukang
pijat.Murid itu bertanya tanya kpda
masyarakat sekitar.
Ada seorang yang mengetahui keinginan kuat
lelaki tuna netra tsb. dan mengusulkanyq utk
memijat Al Habib .
Kemudian pria tadi mengunjungi temanya
mengutarakan maksud kedatanganya.
Betapa terkejut dan gembiranya hati lelaki
itu, harapanya terwujud.
Bahkan ia bukan
hanya mencium tangan Al habib melainkan memijat tubuh kekasihnya itu.
ketika Al Habib mengunjungi kota gresik,
lelaki tsb.turut hadir dan sangat mengharap
dpt mencium tangan suci Al Habib, Namun
apa daya, ramainya orang dan keterbatasanya
membuat harapan itu sulit terwujud.
Seusai ziarah bersama Al Habib Abu bakar
Bin Muhammad Assegaf yg terletak di mesjid jami.
lelaki tsb.
Bercerita dan meminta
bantuan kepada siapapun yg ditemuinya utk
mengantarnya bersalaman dgn Al Habib,
"Saya adalah pengangum Al Habib Umar bin Hafidz, sudah lama saya ingin mencium tangan beliau, bisakah anda membantu saya ?
"Pintanya pada salah seorang jama'ah
.Namun dgn judesnya pria tsb. Menjawab "kami yg
dapat melihat saja susah mencium tangan
beliau, apalagi org buta sprti anda'.
Betapa sedih hati lelaki tsb.namun hal itu
tidak meruntuhkan sedikitpun harapannya utk bersua dan mencium tangan Al Habib Umar.
Seusai ziaroh di Habib Abu bakar Bin
Muhammad Asseggaf, beliau beristirahat
dirumah salah seorang pecintanya di Gresik,
Al Habib merasa kurang enak badan dan
meminta salah seorang muridnya yg berasal
dari Indonesia utk dipanggilkan tukang
pijat.Murid itu bertanya tanya kpda
masyarakat sekitar.
Ada seorang yang mengetahui keinginan kuat
lelaki tuna netra tsb. dan mengusulkanyq utk
memijat Al Habib .
Kemudian pria tadi mengunjungi temanya
mengutarakan maksud kedatanganya.
Betapa terkejut dan gembiranya hati lelaki
itu, harapanya terwujud.
Bahkan ia bukan
hanya mencium tangan Al habib melainkan memijat tubuh kekasihnya itu.
Sabtu, 15 November 2014
KISAH TELADAN AKHLAQ ROSUL SAW KETIKA DIUNDANG MAKAN SEORANG BUDAK
Dan Rasulullah SAW tidak pernah mau mengecewakan orang lain,
sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa seorang wanita (
Barirah RA) seorang budak wanita miskin dari Afrika, ia mengundang Rasul
SAW karena diberi makanan oleh salah seorang sahabat makanan yang
sangat enak, maka ia tidak berani memakannya karena sudah lama ingin
mengundang Rasul SAW tapi malu tidak punya apa-apa.
Maka ketika datang makanan enak sebelum ia ingin mencicipinya, seumur hidup dia belum mencicipinya dia teringat kepada Rasul SAW, aku ingin Rasul datang mumpung ada makanan yang enak padahal seumur hidup dia belum mencicipi makanan itu.
Barirah yang susah ini pun datang mengundang Rasul SAW ke rumahnya, maka Rasul SAW datang bersama para sahabat untuk menyenangkan Barirah RA seorang budak wanita yang miskin, Rasul saw tidak ingin mengecewakan orang lain maka datang Sang Nabi bersama para sahabat, para sahabat melihat makanan yang sangat enak dan mahal tidak mungkin Barirah membelinya sendiri, maka berkata para sahabat : “Yaa Rasulallah barangkali ini adalah makanan zakat, sedangkan engkau tidak boleh memakan zakat dan shadaqah , kalau bukan makanan zakat ya makanan shadaqah, tentunya kau tidak boleh memakannya”…
Bberubahlah hati Barirah dalam kekecewaan, hancur hatinya dengan ucapan itu walau ucapan itu benar Rasul SAW tidak boleh memakan shadaqah dan zakat, namun ia tidak teringat akan hal itu karena memang ia di sedekahi makanan ini, hancur perasaan Barirah RA dan bingung juga risau dan takut serta kecewa dan bingung karena sudah mengundang Rasul SAW untuk makan makanan yang diharamkan pada Rasulullah SAW.
Namun bagaimana manusia yang paling indah budi pekertinya dan bijaksana, maka Rasul SAW berkata : “ Makanan ini betul shadaqah untuk Barirah dan sudah menjadi milik Barirah, Barirah menghadiahkan kepadaku maka aku boleh memakannya “, dan Rasul SAW pun memakannya.
Demikianlah jiwa yang paling indah tidak ingin mengecewakan para fuqara’, itu makanan sedekah betul untuk Barirah tapi sudah menjadi milik Barirah dan Barirah tidak menyedekahkannya padaku ( Rasulullah SAW ) tapi menghadiahkannya kepadaku demikian indahnya Sayyidina Muhammad SAW, Firman Allah SWT :
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
“Dan sungguh engkau ( Muhammad SAW ) berada pada akhlak yang agung”.
Sumber Majelis Rasulullah Habib Munzir Al Musawwa
Maka ketika datang makanan enak sebelum ia ingin mencicipinya, seumur hidup dia belum mencicipinya dia teringat kepada Rasul SAW, aku ingin Rasul datang mumpung ada makanan yang enak padahal seumur hidup dia belum mencicipi makanan itu.
Barirah yang susah ini pun datang mengundang Rasul SAW ke rumahnya, maka Rasul SAW datang bersama para sahabat untuk menyenangkan Barirah RA seorang budak wanita yang miskin, Rasul saw tidak ingin mengecewakan orang lain maka datang Sang Nabi bersama para sahabat, para sahabat melihat makanan yang sangat enak dan mahal tidak mungkin Barirah membelinya sendiri, maka berkata para sahabat : “Yaa Rasulallah barangkali ini adalah makanan zakat, sedangkan engkau tidak boleh memakan zakat dan shadaqah , kalau bukan makanan zakat ya makanan shadaqah, tentunya kau tidak boleh memakannya”…
Bberubahlah hati Barirah dalam kekecewaan, hancur hatinya dengan ucapan itu walau ucapan itu benar Rasul SAW tidak boleh memakan shadaqah dan zakat, namun ia tidak teringat akan hal itu karena memang ia di sedekahi makanan ini, hancur perasaan Barirah RA dan bingung juga risau dan takut serta kecewa dan bingung karena sudah mengundang Rasul SAW untuk makan makanan yang diharamkan pada Rasulullah SAW.
Namun bagaimana manusia yang paling indah budi pekertinya dan bijaksana, maka Rasul SAW berkata : “ Makanan ini betul shadaqah untuk Barirah dan sudah menjadi milik Barirah, Barirah menghadiahkan kepadaku maka aku boleh memakannya “, dan Rasul SAW pun memakannya.
Demikianlah jiwa yang paling indah tidak ingin mengecewakan para fuqara’, itu makanan sedekah betul untuk Barirah tapi sudah menjadi milik Barirah dan Barirah tidak menyedekahkannya padaku ( Rasulullah SAW ) tapi menghadiahkannya kepadaku demikian indahnya Sayyidina Muhammad SAW, Firman Allah SWT :
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
“Dan sungguh engkau ( Muhammad SAW ) berada pada akhlak yang agung”.
Sumber Majelis Rasulullah Habib Munzir Al Musawwa
Si Anak Yatim
Bapak dan Ibu yang saya cintai,
Selalu kami lakukan yang terbaik, karna kami tak ingin melukai perasaan Bapak dan Ibu.
Itulah yang bisa kami berikan.
Bapak dan Ibu yang saya sayangi, Ijinkan saya berbagi kisah ini…
Saya putra ketiga dari orang tua yang keduanya sangat sederhana…
Dulu bapak saya kerja sebagai kuli bangunan, hingga sampai pada usia 36 tahun bapak saya meninggal …
Masih muda, belum sempat saya di ajarkan membaca dan menulis oleh
beliau, karena kurang lebih 5 tahun Bapak sudah sakit dan sulit bagi
beliau untuk mengajarkan saya, mengaji, solat, membaca dan menulis.
hingga saya sempat tak naik kelas 1 ke kelas 2 saat itu karena badan
saya yang kecil mungil dan teman - teman sering memanggil saya si
kancil. namun saya kancil yang tidak pintar.
Setelah kepergian bapak, Kakak laki - laki pertama saya terpaksa harus
mengakhiri pendidikanya di kelas 3 SMP. padahal kakak saya cukup pintar
dan berprestasi.
begitupun kakak kedua perempuan saya, harus rela tinggal bersama kakak
ibu saya demi bisa melanjutkan ke tingkat SMP. hingga sampai pada saat
ini saya selalu meneteskan air mata saya jika harus mengisahkan kakak
perempuan saya. karena kisah hidup memperjuangkan sekolahnya bisa kita
gambarkan dalam legenda “Bawang merah dan Bawang putih”. cukup !!! saya
tak ingin melanjutkanya.
Sejak ditinggal kepergian Bapak, harapan kami bertiga adalah Ibu.
Ibu sangat mencintai kami bertiga, seingat saya Ibu tak pernah ada kata lelah untuk mengurusi kami bertiga.
Seingat saya, selepas solat subuh Ibu bergegas menggunakan baju plastik
dan mulai berangkat ke kebun sebgai buruh pemetik teh. sangat prihatin,
karena udara pegunungan di pagi hari sangat menusuk hingga ketulang,dan
Ibu saat itu kurus, dan sering mengeluh karena lelah dan sakit - sakit
di badan,bahkan tak jarang tanganya terluka terkena pisau unutk memetik
teh.
Menjadi buruh teh memang tak seberapa, 1 kg hasil memetik pucuk teh
dihargai Rp. 200,- dan Ibu rata - rata cuma sanggup mendapatkan 20 kg.
namun apapun harus kita syukuri saat itu…
Singkat cerita sempat keputusasaan menghampiri pikiran Ibu yang
memutuskan untuk bekerja ke Arab Saudi. Seminggu sebelum keberangkatan
Kakak paling tua Ibu saya mencegah dan menjemput paksa Ibu dari
penampungan karena keluarga tak ingin Ibu saya bekerja disana.
Saat itu pukul 8 malam, saya tinggal bertiga; nenek, anak bibi dan saya
di rumah panggung orang tua saya. dalam suasana hening tanpa hiburan
apapun lampu 5 watt menghiasi bilik bambu rumah. tiba - tiba, terdengar
dari luar memanggil - manggil nama saya, akhirnya Ibu saya kembali
kerumah… Terimakasih Ya Alloh dalam pikiran saya saat Ibu memeluk saya
dan meminta maaf karena menelantarkan saya. suasana malam itu tampak
terharu dibaluti tetesan air mata yang terus mengukir tangisan…
(Ibu memang tegar sejak almarhum bapak sakit memang sudah terbiasa
bekerja sebagai pembantu rumah tangga. dan saya pun cukup terbiasa
ditinggal untuk sekian bulan lamanya ditinggal Ibu bekerja di kota.
Dua Tahun setelah kepergiaan Bapak, Ibu menikah lagi dengan seorang
duda, tentunya ada sandaran harapan bisa membantu kesulitan ini. saya
dan kedua kakak saya pun mengijinkan Ibu menikah karena usia Ibu yang
masih muda dan semoga saja ada keajaiban. namun harus kami akui yang
namanya Bapak tiri memang seperti itulah, tak jarang keadaanpun menjadi
tambah sulit atas sikap dan perilaku yang tak ingin kami lihat dari
sosok seorang Bapak Tiri. tapi Ibu tak pernah berpikir untuk mengakhiri
hubungan pernikahan ini justru Ibu secara pelan - pelan memberikan
contoh perilaku yang baik kepada Bapak tiri saya.
Ibu memang benar - benar kelelahan, hingga Ibu jatuh sakit, kami pikir
ibu hanya sakit biasa namun ternyata sakitnya berlanjut hingga berbulan -
bulan, akhirnya Ibu dibawa kerumah nenek dengan harapan saudara -
saudara yang tinggal dikota mau membantu. ( kakek dan nenek serta
keluarga Ibu memang termasuk keluarga berada, sawah yang terhampar luas,
kebujn yang cukup luas, dan saudara - saudara kandung Ibu tinggal di
Kota dan bekerja sebagai pegawai kantoran. diantara 8 saudara, cuma Ibu
yang nasibnya tak seberuntung saudara lain.) harapan mendapat bantuan,
malah sebaliknya keluarga Ibu, baik kakek maupun nenekmemang terkenal
dengan sifat pelit nya. bahkan harta yang cukup pun tak ada nurani untuk
membawa Ibu kerumah Sakit, akhirnya Ibu saya harus berobat dengan obat
warung dan tradisional, sesekali di periksa ke bidan. entah penyakit apa
yang ada dalam tubuh Ibu, yang pasti perut Ibu membuncit, rambutnya
rontok, dan kurus … Ya Alloh … (gak sanggup saya menulis ini). kami
bertiga pun sebagai anak ibu sudah ikhlas dan pasrah jika suatu hari,
jam, menit, bahkan detik Ibu harus menyusul Bapak. tak henti lantunan
surat yasin Kami bacakan disaat Ibu sedang kejang - kejang dan
alhamdulilah Ibu perlahan tenang dan keadaanya berangsur normal … hari
demi hari kami bertiga bergantiang mengurus Ibu. sekolah saya yang
berada didesa yang jaraknya sekitar 15Km dari rumah nenek, terpaksa saya
lalui dengan menaiki sepeda, tak jarang daya berjalan kaki karena tak
ada yang memberi saya sepeser pun ongkos. padahal ongkos angkutan desa
saat itu Rp. 300, -. tak jarang saya melewati tanjakan dan jalan yang
berbatu penuh semak untuk bisa bersekolah. setahun sudah Ibu sakit
Kuning begitu orang bilang. alhamdulilah Ibu diberi kesehatan dan hari
demi hari Ibu tampak bernafsu makan dan rambut yang dulu rontok mulai
tumbuh kembali. saya dan kakak sangat bersyukur … sejak ibu sudah
sembuh, Ibu memutuskan berjualan gorengan, lontong setiap pagi berjualan
muali di titiipkan ke warung, dan saya pun sangat senang karena Ibu
bisa memberi uang jajan sebesar Rp.900 SD kelas 6 tahun 2003. selam 6
tahun baru 900 perak merupakan uang jajan terbesar saya,ditahun 2003 di
era moderen tentunya. tapi saya selalu bersyukur… karena 900saya bagi
menjadi tiga. 300 ongkos PP Angkutan Desa,dan 300 untuk jajan, sering
saya ngiler melihat teman teman yang jajanya banyak saya pun kebablasan
jajan sampai 600. sedangkan teman - teman lain sudah dibekali Rp.3000 .
pada saat itu. (bisa dibayangkan). terpaksa saya pulang sekolah dengan
berjalan kaki 15 Km. (xixixi…) Ibu marah, dan akhirnya saya disuruh
sambil berjualan dagangan Ibu. dan saya bisa memakan jika ada jualan
sisa.
Saat usaha jualan ibu sedang baik, Ibu dan saya serta kakak saya diusir
oleh kakek dan nenek. karena atas hasutan kakak Ibu saya yang tak suka
melihat usaha Ibu berjualan. dan kami pun ikhlas…
saat itu sore hari kami menyewa sebuah mobil bak terbuka untuk membawa
perabotn kami. sesampainya di desa, pemandangan yang kami lihat adalah
rumah panggung, halaman yang sudah dipenuhi rumuput -rumput tinggi,
sarang laba, dan keseluruhan rumah panggung yang hampir setahun lebih
kami pinjamkan kepada para pekerja buruh perkebunan salak. tampak kotor
tak terurus,. singkat cerita kami pun memulai kehidupan dirumah panggung
itu. bapak tiri mulai memahami dan mengerti keadaan kami, dan karena
kesabaran Ibu, dan sikap kami bertiga yang tak pernah memusuhi dia
membuat hati sang bapak tiri mulai melemah. dan mencoba menjadi seorang
suami sebagai mana mestinya. suatu kebanggan bagi kami,tak perlu memberi
kami uang, kami hanya ingin Ibu dicintai dan disyangi saja sudah cukup
buat kami. ibu melanjutkan usaha jalanya dan alhamdulilah jualan ibu
membantu perkeonomian keluarga kami.
singkat cerita, saya menginjak SMP, keadaan seperti biasa naik turun,
dan saya pun tetap prihatin dengan berjalan kaki sejauh 15 km ke SMP
karena saya kembali tinggal di desa. sepulang sekolah saya memunguti
daun - daun cengkih untuk di jual. keadaan memang prihatin, bekal uang
sekolah saya hanya Rp. 2000 itu artinya ongkos pp 1000 dan untuk jajan
1000, karena tak cukup saya memutuskan tetap berjalan kaki ke sekolah,
jadi disekolah saya bisa jajan dan kewajiban yang harus dibayar yaitu
seperti uang kas dan lain - lain. sejak SMP saya mulai mengasah bakat
terpendam saya, saya salah satu murid kelas 1 yang bisa bermain gitar,
akhirnya saya diajak untuk bergabung membentuk band bersama teman -
teman dari kelas lain. saya pun berani bernyanyi di muka umum tak
berpikir dari mana saya berasal saya ikut dengan orang - orang kaya saat
itu. karena kesibukan, sya sering pulang sore, dengan berjalan kaki dan
sampai dirumah pukul 5 sore, Ibu marah karena saya jadi jarang
mengajidan memunguti daun cengkih. sedangkan teman - teman saya sangat
menyukai suara saya dan permainan gitar saya. sejak tampil pada acara
pentas seni, salah satu guru kesenian pernah menangis, karena saya
menyanyikan lagu Ayah secar Acoustik. kenapa Ibu guru itu menangis !!!
iya ibu guru itu adalah mantan bos Ibu saya, Sejak Kakak pertama saya di
SMP Ibu guru itu sering meminta Ibu saya bekerja dirumahnya sebagi
tukang cuci dan pekerjaan rumah lainya. dan Ibu guru itu sangat mengenal
baik kehidupan dan keadaan keluarga saya. mungking Ibu guru itu sangat
terkejut melihat saya yang dulu kecil yang tak lepas dari ingusnya,
sekarang beliau melihat saya bermain gitar dan bernyanyi lagu ayah.
akhirnya beberapa hari etelah itu, tanpa sepengetahuan tiba - tiba saya
dibawa oleh guru kesiswaan kerumah untuk menjemput Ibu. dan meinta pada
hari itu juga saya dan Ibu harus ke Balaikota kantor Bupati. saya dan
Ibu sangat terkejut ada apa gerangan, tak banyak cerita yang guru
kesiswaan itu sampaikan, hanya memberikan sepucuk surat undangan buat
saya dan Ibu.
karena kami tidak tahu kantor Bupati akhirnya saya diantar oleh salah
seorang guru matematika. menjadi pengalaman pertama saya ke Kota setelah
sekian lamanya sejak tahun 1995. padahal jaraknya dari desa hanya 41
Km. ditempuh dengan jarak tempuh 2 jam. sesampainya di halaman kantor
bupati, saya dan ibu harus melalui beberapa tahapan pemeriksaan. hingga
sampai pada ruangan yang cukup luas, kursi yang bagus, dan hiasan
dinding yang bagus. Saya dan Ibu disuruh menunggu dikursi. tak lama
datang dengan pakaian Dinas seorang pejabat dengan postur yang cukup,
sedikit berkumis. dan beliau menyalami saya dan Ibu. lalu tak banyak
pertanyaan yang bapak itu sampaikan, kami pun tak mau beertanya banyak
karena takut dan segan kami hanya menjawab pertanyaan nama, alamat,
pekerjaan orang tua. sudah hanya itu. mungkin karena beliau ssedang
sibuk atau harus menerima tamu lain pada saat itu.
saya diberi amplop putih, dan kami pun terima dengan penuh keharuaan,
beliau berpesan agar saya bersekolah yang semangat dan rajin belajar.
sesampainya diluar kantor saya dan ibu diberitahu oleh Ibu guru
matematika bahwa yang memberi amplop itu adalah Wakil Bupati.
subhanalloh … sebuah keajaiban yang tak terduga, pagi tadi ibu sedang
berjualan keliling RT saya cari - cari dan sekarang ini lah jawabnya
saya dan ibu bertemu dengan wakil bupati.
sepulang dari kantor bupati saya membeli baju koko untuk yang pertama
kalinya, karean hanya pada saat itulah saya mendapatkan rejeki yang
cukup besar . Ibu memaksakan membeli baju koko karena saya akan
mengikuti lomba MTQ di mesjid Besar. suatu kebanggan buat saya. lomba
MTQ tidak dapat saya menangkan tapi saya bangga bisa mengikuti lomba
itu, dari tadinya saya yang tak bisa mengaji sekarang saya mengikuti
lomba MTQ.
saya memang anak yatim, oleh karena itu rejeki saya didapat dari orang -
orang dermawan. singkat cerita sekolah SMP saya lancar karena bantuan
dari pemerintah. saya semakin aktif meskipun saya tidak mempunyai
peringkat kelas, tapi saya tutupi dengan keaktifan saya berorganisasi
dan dalam bidang kesenian.
tahun 2006, saya lulus dari SMP. saya bingung harus bagaimana, Ibu saat
itu terpaksa harus ke Tanggerang karena kakak perempuan saya melahirkan
dan membutuhkan pendamping yaitu Ibu, sedangkan kakak laki - laki saya
juga tidak dalam keadaan yang baik karena bekerja sebagai buruh kebun
salak gajinya tak sampai 5 ratus ribu. atas keadaan itu, saya terpaksa
mengurungkan niat saya untuk ke SMA. saya seperti orang stress saya
iseng meminta formulir dan mengisi forulir pendaftaran tersebut.
sedangkan dalam penyerahan formulir peraturanya mesti membayar dengan
uang sejumlah 1,5 juta. hal yang sangat mustahil bagi saya dapat
mempunyai uang sebesar itu. tapi saya nekat saya serahkan formulir
tersebut dengan alasan bawha saya akan membayar begitu sudah memasuki
masa Orientasi Siswa atau MOS. akhirnya atas Ijin Alloh, panitia
penerimaan siswa baru percaya pada saya.
berkali - kali saya hubungi Ibu saya di Luar Kota agar berusaha mencari
uang, tapi tak mampu, bahkan kakak saya sampai marah besar karena saya
ngotot ingin ke SMA, saya pun mulai frustasi, akhirnya saya memutuskan
untuk tidak melanjutkan. Masa Orientasi sudah dimulai sedangkan saya
sedang berada di sungai sedang memancing, melampiaskan ke frustasian
saya karena tidak dapat melanjutkan ke SMA. hari kedua, ketiga,ke empat
saya habiskan dengan bermain ketapel, enatahlah apa jadinya jika saya
tidak masuk SMA. hari kamis sore akhirnya Ibu saya pulang dari kota,
saya pun tak membahas Sekolah depan Ibu saya karena ibu sudah cukup
lelah dengan segudang beban pikiran di kepalanya, saya mencoba menghibur
dengan bernyanyi - nyanyi memperlihatkan sikap yang tegar dan tak ada
masalah. tak lam teman saya yang sudah mengikuti MOS datang kerumah dan
berpesan bahwa Ibu saya mesti ke Sekolah untuk memutuskan jadi atau
tidaknya saya masuk SMA. Ibu terkejut dan heran karena tak menyangka
saya nekat mendaftarkan ke SMA pada saat itu, Ibu tak banyak bicar hanya
mengiyakan saja pesan dari teman saya itu. Jumat pagi ibu berangkat ke
SMA ,tak banyak bicara dan saya pun berpikir Ibu sepertinya marah,
haduuh saya takut akhirnya pagi itu juga saya kabur dan memilih main di
kebun teh untuk bermain ketapel. kira kira waktu menunjukan pukul 10
siang, jauh dari bawah sana terdengar suara yang mamnggil - manggil nama
saya, saya pun mencari arah suara itu, dan terlihat bahwa itu adalah
Ibu saya, saya pun takut dan berpikir pasti Ibu marah besar karena tak
biasanya Ibu mencari saya hingga menyusul ke kebun, setelah saya
menghampiri Ibu, ternyata Ibu membawa kabar bahwa, ” Kamu sore nanti ke
sekolah nak, pake pelengkapan pramuka lengkap, karena akan ada
perkemahan dalam rangkaian akhir dari masa Orientasi Siswa. betapa
tekejutnya saya, lalu sepanjang jalan menuju rumah saya tanya sama Ibu, ”
apa yang Ibu kataka pada pihak sekolah bu ! , Ibu menjawab, Pihak
sekolah meminta uang minimal 2 ratus ribu, sisanya bias di cicil namun
Ibu bilang saya hanya bawa 20 ribu, (bisa dibayangkan keadaan dikantor
kepala sekolah saat itu, Ibu saya menangis dan tak tahu lagi apa yang
harus dilakukannya melihat anaknya yang begitu menginginkan sekolah di
SMA. Ibu bercerita bahwa, kedua kakak saya hanya sampai SMP dan niat
saya begitu kuat ingin menjadi harapan terakhir buat Ibu saya. akhirnya
kemungkinan pihak sekolah tak kuasa melihat tangisan Ibu saya yang
memohon - mohon agar saya diterima disekolah, dan Ibu saya pun berbicara
pada kepala sekolah ” tolong terima anak saya, berapapun biayaynya
kelak jika anak saya lulus, tahan saja Ijazahnya sebelum saya melunasi
biaya selama 3 tahun” dan pihak sekolah pun memutuskan untuk menerima
saya). saya pun bersekolah pada hari senin nya, pada masa - masa di awal
masuk sekolah saya mesti beberapa kali menemui pihak TU untuk
mengkonfirmasi keberadaan saya. dibawah pohon saya merenung bodohnya
saya pada waktu itu andai saja saya tidak iseng memasukan formulir
pendaftaran mungkin gak akan seperti ini. (saya memang lama dalam
keadaan serba kekurangan, akhirnya keadaan itu yang membuat saya tak
percaya diri, mudah perasaan, gak enak hati sama orang, dan merasa
bersalah apabila melihat sikap orang lain yang tidak menyenangkan
terhadap saya). ya pikiran itu muncul ketika saya mendapati sikap -
sikap dari pihak sekolah atas keberadaan saya. saya pun merasa malu
telah membuat ibu mengemis - ngemis di depan banyak guru memohon agar
saya diterima di sekolah ini, sedangkan saya bukanlah siswa yang pintar.
akhirnya saya jalani kegiatan belajar dengan pikiran bersalah. (memang
dapat saya rasakan bahasa tubuh para pihak sekolah yang tak menyukai
saya karena saya belum membayar sepeser pun kepada sekolah) namun saya
kuatkan hati sayang dengan mencoba rajin ke sekolah, dengan berperilaku
baik. tak jarang saya sering terlambat masuk karena jarak dari desa
sampai ke SMA menjadi 20 Km. itu artinya harus dua kali naik angkutan
umum. SMA saya dibekali uang 4 Ribu rupiah, semua untuk ongkos saja PP.
karena 2006 nilai mata uang semakin naik. saya sering lapar, tak jarang
saya sering kena Maag karena seharian gak makan, akhirnya saya mencari
akal dengan menunggu ajakan teman sekolah yang membawa motor, tak jarang
pula teman pun tak mau mengajak saya. selama di SMA saya aktif bermain
band sebagai vokalis dan sering tampi di berbagai event dan membuat nama
saya dikenal se sekolah, ikut lomba mendongeng tingkat kabupaten, dan
perlombaan Band antar sekolah. hal itu sangat saya nikmati karena
perlahan saya mulai belajar membuka pikiran saya yang sebelumnya terlalu
lama diam di desa.
SMA kelas dua 2008. lagi - lagi Ibu jatuh sakit. sepertinya penyakit
lama terulang kembali, namun bedanya dengan saat ini Ibu mendapatkan
bantuan Askes dari Pemerintah. dan langsung kakak saya bawa ke RSUD
Kota. dan Ibu saya di vonis terkena Komplikasi, Liver, Maag, Usus dan
Jantung yang membengkak serta turun peranakan. Subhanalloh … betapa
terkejunya kami ya Alloh .. ingin rasanya menjerit kenapa, mesti seperti
ini ya Alloh (gak sanggup saya menahan tangis ) .
Ibu saya memang sudah tak sadarkan diri, ketika saya melihat keadanya
dirumah sakit saya melihat, “ tubuh ibu diliti dengan beberapa selang,
dan tangan yang penuh dengan tusukan jarum infus, badan yang kurus
nampak seperti tinggal tulang belulang, rambut rontok” saya dan kakak
saya hanya mampu bereserah diri dan tak henti membacakan yasin setiap
saat. keadaan prihatin ini ternyat berbeda jauh dengan pihak kakak Ibu
saya yang tak ingin melihat ke rumah sakit dan lebih memilih ke sawah
dari pada kerumah sakit menjenguk Ibu, sedangkan Ibu - ibu pengajian
saya rombongan mendoakan dan menjenguk Ibu saya, sedangkan lagi - lagi
pihak dari keluarga saya tak ada rasa empati dikitpun, meskipun keluarga
saya orang berada.( kami pun tak pernah mengerti salah kami apa, apa
yang bisa kami sombongkan dari kami, kami pun tak pernah mendapat hasil
dari sawah dan kebun yang mereka tanam, kami keluarganya tapi
perlakuanya seperti bukan keluarga) dan pihak kami tak pernah
memusiingkan hal itu Alloh maha melihat, nafas Ibu saya sempat di ujung
tanduk, namun lagi - lagi Alloh SWT menunjukan kebesaranya. kali ini Ibu
hany kurang lebih 2 bulan terbaring sakit, sedangkan penyakit kali ini
lebih parah dari pada sakit pada saat saya SD kelas 6. mungkin karena
dulu Ibu tidak dibawa kerumah sakit sedangkan sekarang terbantu karena
mendapat Askes.
Alhamduliah Ibu Sehat kembali badanya beriisi kembali nampak sehat,
selalu saya belikan Ibu buah - buahan jika saya mendapat uang dari bantu
bantu bekerja di bengkel sepulang sekolah. di SMA tak beda jauh di SMP
saya kesulitan dalam biaya sekolah. namun karen Ibu tak pernah lelah
berdoa Alloh pun melancarkan sekolah saya, saya mendapat bantuan yang
diberikan kepada saya karena jatah untuk siswa lain dicabut karena
perilaku nakal nya.
2009, saya lulus dari SMA. disaat teman - teman sibuk mencari perguruan
tinggi, saya lebih sibuk mencari pekerjaan, namun badan saya yang kecil
hanya 155 CM, membuat saya sulit diterima. akhirnya saya mengaggur, dan
kembali saya kerja serabutan sebagai mekanik di bengkel sehari saya
mendapat 40 ribu, saya kasih Ibu saya dan sisanya saya untuk pegangan.
beberapa kali saya mernatau krkota - kota besar mulai dari Jakarta,
Tangerang, Bekasi, Bandung, Bogor hanya kerja serabutan ikut teman.
memang sulit, tanpa ada yang bisa membawa saya masuk bekerja di pabrik-
pabrik Industri di kota, akhirnya saya memutuskan kembali ke kampung
mengidi hari demi hari dengan bertani dan kerja serabutan,sempat saya
malu karena sering di ejek lulusan SMA tapi kerjanya bawa cangkul ke
sawah. tapi saya niati dengan ikhlas. sempat hasil tani saya membuat
saya mampu membeli sebuah handphone yang harganya 350 ribu. darihasil
kerja keras saya sebagai petani. saya pun tak lama bekerja sebagai
Pramuniaga mini market, pekerjaan itu sangat menguras tenaga dan otak,
akhirnya saya hanya kuat sampai 6 bulan. kemudian saya bekerja di Depok .
disana saya bekerja sebagai tukang menyapu Taman dan membersihkan
peralatan Fitnes orang - orang kaya. saya kerjakan dengan ikhlas
meskipun dengan gaji 700 ribu perbulan.
Handpone yang saya beli dari hasil bertani itu, masih awet. seringnya
saya membuka Facebook, tak sengaja saya berkenalan denga seorang wanita
yang Cantik, Dewasa, Berkerudung dan mempunyai suara yang khas. namun
wanita itu sudah memiliki pasangan, dan dengan saya hanya sebatas teman
biasa. sebetlunya perkenalan itu sudah sejak saya masih bekerja di
Minimarket. lalu sebelum saya bekerja di Depok daya sudah sempat
beretemu dia pada saat lebaran.
Wanita itu memang memiliki kesan pertama yang mengejutkan hati saya. tak
pernah saya merasakan Jatuh Cinta sehebat ini sejak SD,SMP, SMA. dan
dia pun sepertinya memberikan respon yang cukup membuat saya penasaran.
perasaaan itu kian terbawa - bawa kedalam keseharian saya, sedangakn
jarak saya dengan dia terbentak lautan, daratam dan gunung, jauh beribu
kilometer disana. pikiran itu semakin menjadi - jadi setelah saya lihat
foto - foto dia dan saya yang sempat diabdaikan sewaktu bertemu di desa
pada saat lebaran. seringnya berkomuniksai via sms dan telepon hamir
setiap saat membuat saya dan dia sudah seperti layaknya sepsang kekasih
yang saling memberikan perhatian dan ucapan kata penyemangat. hingga
sampai pada saat keputusan dimana dia memutuskan hubungan dengan keksaih
lamanya yang hampir 4 tahun dia jalani bersamanya. itu artinya
kehadiran saya menghancurkan mimpi wanita dan kekasihnya itu.
setelah wanita itu memutuskan keksaihnya artinya saya harus memberikan
satu keputusan yang konkret mengenai status hubungan saya dan wanita
itu.
12 Desember 2012, saya berangkat dengan niat merantau di Pulau Sumatera
tepatnya di Jambi. saya merantau karena perasaan merindu saya akan
wanita ini. bermodalkan ongkos secukupnya, saya berpamitan kepada Ibu
saya, dan Ibu saya pun merestui keputusan saya.13 Desember saya tiba di
Kota Jambi, artinya saya hidup sendiri, jauh dari kakak saya, dan Ibu
saya. saya menyewa sebuah kost yang cukup mahal 450 dan kasur 350, yang
dibayar oleh wanita ini. karena saya tida membawa uang sepeserpun,
kedatangan saya ke rumah wanita ini menghdirkan ke kagetan , tak jarang
saya mendapat sambutan kurang baik dari pihak wanita ini. sedangkan
setatus saya dan wanita ini adalah berpacaran.
saya pun sering melamun dan bingung melihat orang tua pacar yang tidak
menyukai saya, sedangkan bapak nya pacar saya tuh adalah teman dari
almarhum bapak saya. tapi yang membuat saya heran sampai segitunya tak
sedikitpun bapaknya bercerita tentang bapak saya pada waktu mereka masih
muda. bahkan terkesan seolah olah tak mengakui hal itu, tapi saya
maklumi melihat kehidupan orang tuan pacar yang berkecukupan dan
mempunyai pekerjaan yang baik. saya selalu membayangkan jika almarhum
Bapak saya masih hidup mungkin semuruan dengan bapak pcar saya saat ini.
diperantauan ini saya tetap seperti dulu. awalnya saya bekerja sebagai
kenek bangunan, karena badandan ketahanan fisik saya yang gak kuat, saya
hanya mampu bekerja selama 4 hari, setelah itu saya dimasukan ke kantor
pacar saya sebagai karyawan konsultan. ditengah tekanan dan berbagai
gunjingan serta omongan -omongan yang menjustis saya sebagai orang tidak
baik, saya terima dengan lapang dan untungnya pacar saya tidak gentar
dan lebih percaya kepada saya. antara saya dan pacar berbeda 3 tahun
dimana pacar saya lebih tua dibandingkan saya, dan merupakan anak
pertama sedangkan saya anak terakhir.
saya diajarkan komputer, saya belajar mnghidupkan,mengetik, dan
ditungtut berfikir kreatif, dan alhamdulilah saya dapat mengusasi
administrasi perkantoran saat itu, meskipun gaji saya hanya 7 ratus
ribu, saya syukuri, dan saya kerja lembur siang malam , melihat ada
harapan saya memutuskan untuk mendaftar kuliah di salah satu perguruan
tinggi swasta di Jambi sebagai mahasiswa kelas karyawan.
Wanita itu memang membawa perubahan besar dalam hidup saya, dari saya si anak desa telah dibuka pikiran dan wawasan saya.
saat ini saya kuliah semster 3. dan saya dikenal sebagai mahasiswa
rajin, beberpa mata kuliah saya raih dengan nilai A, tak sedikti yang
tidak menyukai saya karena saya memiliki banyak teman yang mayoritas
sudah bekerja di pemerintahan sebagai PNS, dan lain - lain, tak pernah
menyangka saya bisa melanjutkan Kuliah, oleh karena itu saya akan tetap
brjuang demi cita - cita saya.
saya berhenti bekerja, dan saat ini kehidupan saya memang belum mapan
dan suksesm, saya sehari - hari saya bekerja freeland , dan serabutan,
berjulan pulsa, dan mengerjakan tugas - tugas mahasiswa lain yang bias
memberi saya upah, hingga pada sampai hari ini tanggal 30 maret 2013
saya tinggal dirumah teman kuliah saya yang dipinjamkan secara cuma -
cuma kepada saya asalkan saya mau merawatnya. kerja keras saya dan
pacar saya menjadikan kekuatan bagi kehidupan saya dan pacar saya. saya
yang dulu bekal sekolah 300 perak, 900 perak, 2000 perak, 4000 perak dan
SMA 5000 perak, pacar saya membuka pikiran saya dengan bekerja kerasa
bersama, saya sudah bisa memberi pada Ibu yang saya sisihkan untuk Ibu
saya, membeli sebuah leptop, BB, untuk kelancaran pekerjaan saya, TV 14
in, Printer, kipas angin, dispenser, kasur, dan perabotan rumah tangga,
tak lupa hoby yang sempat tertunda mengoleksi Ikan cupang Hias,
meskipun tak seberapa tapi buat saya fasilitas ini adalah sesuatu yang
tak pernah saya bayangkan sebelumnya, semoga saya sehat, dan lancar
dalam rejeki karena Insya Alloh saya sedang mengmpulkan uang untuk
Kuliah dan Tabungan Menikah Amiiin …. Ya Rabbal Alamin …
Ucapan terimaksih saya sampaikan pada :
1. Bapak Acep Mugni (Bapak Saya /Alm) semoga diterima amal ibadahnya Amiin ..
2. Ibu Sari Manah (Ibu Saya) sekarang sehat, masih berjualan, sederhana,
ramah dan santun, mempunyai 3 cucu yang cantik - cantik
(Alifa Fajri Rizkia, Andi Nur Anggun Lestari Pettalolo, Andi Rauhanil
Jannah, dan satu jagoan Rayan Nafis Malika) semoga cucu Ibu menjadi
anak yang berguna dan baik.
3. Yuyus M Yusup (Kakak Pertama Saya) mempunay istri (Titi Suryati)
4. Ela Nurhayati (Kakak kedua Saya) mempunyai suami (Alaudin Pettalolo)
5. Abah (Bapak Tiri Saya) sekarng udah seperti bapak sendiri atas bimbingan Ibu
6. H. Dedy Mulyadi, SH (Wakil Bupati Purwakarta) yang pernah memberi
bantuan sewaktu saya di SMP sekarang ( Bupati Purwakarta 2 Periode)
merupakan Bupati yang dicintai warga Purwakarta.
7.Rd. Ibu Dewi Mustika (guru yang merekomendasikan saya pada anggota
dprd Purwakarta Bu Hj. Ida Mardian dan diteruskan ke Bapak Dedy Mulyadi
(Wabup)
8. Ibu Iis Ismayanti (Guru yang mengantar ke Balaikota)
9. Uda Herman (Sespuh Wanyasa yang sering memberi santunan kepada saya)
terimakasih juga saya sampaikan pada :
1. RSUD Bayu Asih Purwakarta (yang telah menyelamatkan Ibu saya atas kebesaran Alloh)
2. Puskesmas Wanayasa
3. Pemerintah Desa Pusakamulya (Kp. Legok Barong) kampung kelahiran saya
4. Pemerintah Desa Wanayasa. (keluarga Ibu saya)
5. PT. AASCO Jaya Konsultan (yang membuat saya bisa kuliah)
6. STIE Jambi (Kampus Saya) dan
Heri Suherman (bapak Pacar)
Ade Eem Ernawati (Ibu Pacar)
dan keluarga lainya ( sayangi saya, saya akan berusaha membahagiakan anak Bapak dan Ibu…aminn)
dan saya :
YAYANG INDRA YUNUS, (Pemilik kisah dan penulis) dan
RIA FITRIANY (Pacar saya).
Ya Alloh Ampuni Dosa - dosa kami, keluarga kami, guru - guru kami dan saudara - saudara kami ..
sehatkan lah Orang tua kami, cucu, keponakan, anak kami, selamtkan , dan murahkanlah rejeki serta bimbinglah di jalanmu …
semoga yang telah membantu saya dan keluarga dibalas kebaikanya oleh Alloh SWT.
lancarkanlah upaya kami di Dunia ini selamtakanlah kami ya Alloh ..aminnn
mohon maaf apabila tulisan saya tida berkenan dihati pembaca .. karena
tulisan ini saya buat selama 5 jam dan tanpa preview kembali akan sangat
banyak kesalah baik dalam kata maupun tulisan. dengan penuh kerendahan
hati saya ucapakan terimakasih banyak
Wassalamualaikum Wr. Wb.,
Langganan:
Postingan (Atom)